Selasa, 13 November 2012

ASKEB TEORI BENDUNGAN ASI PADA IBU POST PARTUM


Pengertian bendungan ASI
Bendungan ASI adalah terjadinya pembengkakan pada payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga menyebabkan bendungan ASI dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan .(prawirohardjo,2005:700).
Bendungan ASI adalah pembendungan ASI karena penyempitan duktus laktiferus atau oleh kelenjer-kelenjer yang tidak di kosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu.keluhan nya adalah payudara bengkak,keras,panas,dan nyeri.(yetti angraini,ST.,SKM)
Sesudah bayi dan plasenta lahir,kadar estrogen dan progesteron turun dalam  2-3 hari.dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi keluarnya prolaktin waktu hamil,dan sangat di pengaruhi oleh estrogen,tidak di keluarkan lagi,dan terjadi sekresi prolaktin oleh hypopisis.hormon ini menyebabkan  alveolus-alveolus kelenjer mamma terisi dengan air susu,tetapi untuk mengeluarkan nya di butuhkan reflek yang menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitelial yang mengelilingi alveolus dan duktus kecil kelenjer-kelenjer tersebut.(ai yeyeh rukiyah,S,Si.T,MKM)
Faktor-faktor penyebab bendungan ASI
1)      Pengosongan mamae yang tidak sempurna.
Dalam masa laktasi,terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu yang produksi ASI nya berlebihan,apabila bayi sudah kenyang dan selesai menyusu dan payudara tidak dikosongkan ,maka masih terdapat sisa ASI didalam payudara.sisa ASI tersebut yang menimbulkan bendungan ASI.
2)    Hisapan bayi yangtidak aktif.
Bila ibu tidak menyusukan bayi nya sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif menghisap maka akan menimbulkan bendungan ASI.
3)     Posisi menyusui bayi yang tidak benar.
Teknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu.akibat nya ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan ASI.
4)    Puting susu terbenam.
Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu.karena bayi tidak dapat menghisap puting dan areola,bayi tidak mau menyusu dan akibatnya terjadi bendungan ASI.
5)     Puting susu terlalu panjang.
Puting susu yang panjang menimbulkan kesilitan pada saat bayi menyusu karena bayi tidak dapat menghisap areola dan merangsang sinus laktiferus untuk mengeluarkan ASI.akibat nya ASI tertahan dan minimbulkan bendungan ASI.
Tanda dan gejala bendungan ASI
1)      Mamae panas serta keras pada saat perabaan dan nyeri.
2)    Puting susu bisa mendatar sehingga bayi sulit menyusu.
3)     Pengeluaran air susu kadang terhalang oleh duktus laktifer menyempit.
4)    Payudara bengkak,keras,panas.
5)     Nyeri bila ditekan.
6)     Warnanya kemerahan.
7)     Suhu tubuh sampai 38oc
Diagnosis
1)      Cara inspeksi.
Hal ini harus dilakukan pertama dengan tangan di samping dan sesudah itu dengan tangan keatas,selagi pasien duduk kita akan melihat dilatasi pembuluh-pembuluh balik di bawah kulit akibat pembesaran tumor jinak atau ganas di bawah kulit.perlu diperhatikan apakah kulit pada suatu tempat menjadi merah.
2)    Cara palpasi.
Ibu harus tidur dan diperiksa secara sistematis bagian medial lebih dahulu dengan jari-jari yang harus kebagian lateral.palpasi ini harus meliputi seluruh payudara,dari parasternal kearah garis aksila belakang,dan dari subklavikular kearah paling distal.untuk pemeriksaan orang sakit harus duduk.tangan aksila yang akan diperiksa dipegang oleh pemeriksa dan dokter pemeriksa mengadakan palpasi aksila dengan tangan yang kontralateral dari tangan si penderita.misalnya kalau aksila kiri orang sakit yang akan diperiksa,tangan kiri dokter mengadakan palpasi(prawirohardjo,2005)

Penanganan.
1)      Mencegah terjadinya payudara bengkak.
2)    Susukan bayi segera setelah lahir.
3)     Susukan bayi tanpa di jadwal.
4)    Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek.
5)     Keluarkan ASI dengan tangan atau pompa bila produksi melebihi kebutuhan ASI.
6)     Laksanakan perawatan payudara setelah melahirkan.
7)     Untuk mengurangi rasa sakit pada payudara berikan kompres dingin dan hangat dengan handuk secara bergantian kiri dan kanan.
8)    Untuk memudahkan bayi menghisap atau menangkap puting susu berikan kompres sebelum menyusui.
9)     Untuk mengurangi bendungan divena dan pembuluh getah bening dalam payudara lakukan pengurutan yang dimulai dari puting kearah korpus mamae,ibu harus rileks,pijat leher dan punggung belakang.
Bagi ibu menyusui,dan bayi tidak menetek,bantulah memerah air susu dengan tangan dan pompa .
konsep asuhan manajemen kebidanan
Menajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran serta tindakan berdasarkan teori ilmiah.Penemuan –penemuan ketrampilan dalam rangkaian tahapan untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien .Asuhan kebidanan ini adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada pasien pelaksanaannya dilakukan dengan cara bertahap dan sistematis melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan menurut Varney:
1.       Pengertian
a)     Proses pemecahan masalah
b)    Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah
c)     Penemuan-penemuan ketrampilan dalam rangka tahapan yang logis.
d)     Untuk pengambilan suatu keputusan.
e)     Yang berfokus pada klien
2.      Langkah- langkah

1.         Pengkajian
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk mengevaluasi        keadaan ibu yang terdiri dari Anamnesa.
                    Data ini di kumpulkn meliputi:
                     1). Data Subjektif
  a.  Biodata atau identitas klien dan suami.
ü  Nama klien : digunakan untuk membedakan antar klien yang satu dengan klien yang lain.
ü  Umur    : untuk mengetahui masa reproduksi klien yang beresiko tinggi atau tidak, <20 tahun atau > 35 tahun.
ü  Suku atau bangsa : untuk menentukan adat istiadat/budaya.
ü  Agama : untuk menentukan bagaimana kita menberi dukungan kepada ibu selama memberikan  asuahan.
ü  Pendidikan        : makin rendahnya pendidikan ibu maka makin tinggi ibu mendapatkan infeksi nifas
ü  Pekerjaan          : pekerjaan ibu yang lama diluar rumah maka tidak melakukan kompres ASI dan tidak menyusui bayinya sehingga terjadi pembengkakn payudara
ü  Alamat : untuk mengetahui ibu dimana tinggal,menjaga apabila nama ibu sama agar dapat dipastikan ibu yang mana yang hendak ditolong serta mengetahui keaadan lingkungan dan tempat tinggal.
ü  Tanggal/jam: untuk mengetahui kapan ibu datang mendapatkan pelayanan.
            b. Keluhan Utama
alasan utama klien untuk datang ke pelayanan kesehatan dan apa-apa saja yang dirasakan klien.
Kemungkinan yang ditemui: ibu dengan bendungan ASI adalah :
-          Ibu mengeluh sakit pada kedua payudaranya apabila payudara ditekan
-          Ibu mengatakan payudaranya bengkak dankeras
-          Ibu merasa badannya panas
            c. Riwayat perkawianan
kemungkinan diketahui status perkawinan ,umur waktu kawin,berapa lama baru hami.
            d. Riwayat Menstruasi
menanyakan kepada pasien menarche sejak umur berapa,biasanya mulai dari usia 12-16 tahun,siklus normal berlangsung berapa hari dan lamanya sertatberapa kali mengganti duk dalam 1 hari.
            e. Riwayat Obstetric yang lalu
menayakan apakah ibu pernah mengalami mastitis pada nifas sebelumnya.
            f. Riwayat kesehatan ibu
Untuk mengetahui apakah selama kehamilan pasien pernah mengalami masalah jantung,ginjal,asma,TBC,hipertensi,DM,epilepsi,dan PMS atau tidak.
k. Riwayat social,ekonomi dan budaya.
Kemungkinan ibu yang social ekonomi rendah,kurang memperhatikan memiliki pengetahuan tentang pemberian ASI.
l. Riwayat spiritual
Untuk mengetahui ibadah yang di lakukan ibu. Hal ini berkaitan dengan emosional ibu, biasanya pada ibu dengan kegiatan spiritual rutin ( sholat, pengajian, dll ) lebih cenderung memiliki emosional yang stabil.
m. Riwayat Psikologis
Kemungkinan adanya tanggapan pasien dan keluarga yang baik terhadap kondisi  pasien setelah persalinan, jika psikologis ibu terganggu ibu tidak mau menyusui bayinya,sehingga payudara ibu membengkak dan lama kelamaan ias menyebabkan mastitis.
n. Kebutuhan Dasar
Kemungkinan pemenuhan kebutuhan bio-psiko yang meliputi pemenuhan nutrisi, proses eliminasi, aktivitas sehari-hari, istirahat, personal hygiene dan kebiasan-kebiasan yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu pada masa nifas.
2). Data Objektif
     Data objektif merupakan data yang di kumpulkan dari pemeriksaan umum dan khusus.
a.       Pemeriksaan Umum
1.       Keadaan Umum : untuk mengetahui keadaan ibu secara umum
Pemeriksaan Umum (TTV) ibu normalnya : tekanan darah pada ibu hamil normalnya 120/80 mmHg. Nadi pada ibu hamil normalnya 60 – 90 x/m. Pernafasan pada ibu hamil normalnya 16-20 x/m, suhu normalnya 36,5-37,5C, berat badan ibu naik atau turun, KU ibu dalam keadaan baik atau tidak.
Biasanya pada ibu dengan bendungan ASI didapatkan suhu tubuh meningkat.

2.      Keadaan Emosional : untuk mengetahui apakah keadaan emosional stabil/tidak, dan apakah terjadi keadaan emosional labil, karena pengaruh nyeri pada payudara.
3.      Pemeriksaan Fisik
1.       Inspeksi
            Yaitu pemeriksaan dengan cara melihat kondisi fisik pasien mulai dari kepala sampai kaki.
Yaitu pemeriksaan yang di fokuskan pada payudara dengan melihat apakah payudara kemerahan dan bengkak.
2.      Palpasi
Saat dipalpasi payudara ibu terasa nyeri,karena terjadi bendungan ASI.

2.   Langkah II: Interprestasi Data Dasar
Data dasar yang telah di kumpulkan di interprestasikan sehingga di temukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Beberapa masalah tidak dapat di selasaikan seperti diagnosis tetapi sungguh membutuhkan penangganan yang di tuangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien.
Berdasarkan kasus ini ,maka kemungkinan  interprestasi data yang di timbulkan adalah:
a.       Diangnosa kebidanan
1.       Diagnosa : Ibu postpartum dengan bendungan ASI
Dasar :
a. Payudara bengkak dan kemerahan
b. Suhu tubuh meningkat
c. payudara teraba keras
2.      Masalah
a. Gangguan pemenuhan ASI
Dasar :
- Payudara jika di susukan terasa nyeri
b. Cemas
Dasar :
1) Payudara ibu bengkak ibu takut terjadi kelainan
2) Ibu mengeluh payudaranya nyeri apalagi saat disusukan
3) Ibu khawatir dengan keadaannya saat ini
4) Ibu merasa kawatir jika anaknya kurang gizi karena ASI yang diberikan tidak adekuat
3.      Kebutuhan
a. Konseling tentang teknik
1) Ibu belum tahu cara menyusui yang benar
2) Ibu baru pertama kali menyusui

3.    Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi ,bila memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengamati klien,bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa / masalah potensial ini benar- benar terjadi.
Kemungkinan diagnose atau masalah yang timbul :
A.    Masalah potensial
Potensi mastitis
Dasar         : ibu menderita bendungan ASI

4.   Langkah IV : Identifikasi dan Menetapkan tindakan Segera
Mengidentifikasi dan perlunya tindakan segera atau tidak oleh bidan atau dokter untuk di konsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
5.    Langkah V : Membuat rencana asuhan
1.           Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.        Berikan penjelasan pada ibu tentang bendungan asi pada kedua payudara ibu berbahaya bagi ibu jika tidak dikeluarkan ASI nya
3.          Lakukan penanganan pada ibu dengan cara
-          Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
-          Keluar ASI sebelum menyusui agar mempermudah bayi menghisap dan mencari puting susu
-          Lakukan pengurutan yang dimulai dari puting ke arah corpus gunanya untuk mengurangi bendungan di vena.
-          Sesudah bayi selesai menyusu dan apabila masih ada sisa ASI, maka lekukan keluarkan sisa ASI.
4.    Beri ibu paracetamol sesuai dosis untuk menurunkan suhu tubuh ibu
5.    Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk mengevaluasi hasilnya apakah membaik atau tidak
6.     Dokumentasikan hasil pemeriksaan


TINJAUAN KASUS

Kasus
            Ny “ r” baru melahirkan anak pertamanya 6 jam yang lalu.ibu senang bayinya lahir dengan sehat dan normal. Ibu mengeluh sakit pada kedua payudaranya apabila payudaranya ditekan. Ibu mengatakan payudaranya bengkak dan keras serta merasa badannya panas. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi 86x/menit, pernafasan 19x/ menit dan suhu 38,0°c. pada pemeriksaan fisik terlihat kedua payudara bengkak dan bewarna kemerahan

Pendokumentasian
            Subjektif :
-          Ibu mengatakan ini anak pertamanya
-          Ibu merasa senang bayi nya lahir dengannormal dan sehat
-          Ibu mengeluh sakit pada kedua payudaranya apabila payudara ditekan
-          Ibu mengatakan payudaranya bengkak dankeras
-          Ibu merasa badannya panas

Objektif :
1.       Pemeriksaan umum
o   Keadaan umum : kurang baik
o   TTV
§  TD          :120/80 mmHg
§  N            : 86 x/menit
§  P : 19 x/menit
§  S  : 38,0 °c

2.      Pemeriksaan khusus
1.       Kepala  :
§  conjungtiva tidak pucat
§  klera ikterik
§  tidak ada oedema
§  mulut bersih
§  gigi tidak karies

2.      leher
§   tidak ada pembesaran kelenjer tyroid dan limfe

3.      Abdomen
§  TFU 3 setinggi pusat
§  Kontraksi uterus baik
§  Kandung kemih kosong

4.      Genetalia
§  Perineum           : tidak ada laserasi
§  Lochea    :  rubra

5.      Ektremitas
§  Reflek patella     : (+)
§  Tanda human    : tidak ada

3.      Pemeriksaan penunjang
Hb       : 12 gr/%

Assesment :
Diagnosa         :Ibu P1 A0 6 jam post partum dengan bendungan ASI
Dasar               :
-          ibu mengatakan ini anak pertamanya
-          Ibu merasa senang bayi nya lahir dengannormal dan sehat
-          Ibu menegluh sakit pada kedua payudaranya apabila payudara ditekan
-          Ibu mengatakan payudaranya bengkak dankeras
-          Ibu merasa badannya panas
-          TTV :
§  TD          :120/80 mmHg
§  N            : 86 x/menit
§  P : 19 x/menit
§  S  : 38,0 °c
-          Payudara
§  Payudara terlihat  bengkak
§  Payudara bewarna kemerahan
§  Payudara terasa nyeri apabila ditekan
                        Masalah           : mastitis
                        Tindakan segera          : tidak ada
Planning :
1.       Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2.      Berikan penjelasan pada ibu tentang bendungan asi pada kedua payudara ibu berbahaya bagi ibu jika tidak dikeluarkan ASI nya
3.      Lakukan penanganan pada ibu dengan cara
-          Berikan kompres dingin untuk mengurangi rasa sakit pada payudara
-          Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek
-          Keluar ASI sebelum menyusui agar mempermudah bayi menghisap dan mencari puting susu
-          Lakukan pengurutan yang dimulai dari puting ke arah corpus gunanya untuk mengurangi bendungan di vena.
-          Sesudah bayi selesai menyusui dan apabila masih ada sisa ASI, maka keluarkan sisa ASI.
4.      Beri ibu paracetamol sesuai dosis untuk menurunkan suhu tubuh ibu
5.      Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang untuk mengevaluasi hasilnya apakah membaik atau tidak
6.      Dokumentasikan hasil pemeriksaan 
Diposkan oleh : rafikapwelek

1 komentar:

  1. Spare Titanium Tent stakes & Construction Kit
    Find all about Spare Titanium Tent stakes titanium necklace & construction kit in the titanium wedding bands for men Tingling Factory titanium aftershokz | Buy Now | Best Buy | ford escape titanium 2021 Buy Online | TIPC 2017 ford fusion energi titanium | Accessories | Accessories | Tabletop

    BalasHapus